Yuk Sama-Sama Kita Raih Hal- Hal Bahagia di Kehidupan

10:03 AM

Apa kabarnya kalian semua?

Hal yang selalu kurindukan adalah mengutarakan kata demi kata di dalam sebuah tulisan dan merangkainya menjadi hal ajaib, yang mungkin sudah cukup lama kutinggalkan. Bukan menyalahkan sebuah pekerjaan yang telah lama kugeluti, tetapi lebih kearah, tujuan pekerjaan saya selama ini itu apa sih? AHAHA. (manggut aja untuk yang mengerti)

Membagikan bagaimana akhirnya seseorang yang telah lama hidup pada zona amannya, berani untuk mengambil sebuah resiko untuk keluar, dan belajar untuk lebih memahami makna dalam hidup. Sejujurnya, sudah terlalu lama bagi ku untuk diam, membuat segalanya terlihat baik-baik saja. Sebenarnya, aku hanya ingin hidup dalam segi kehidupan yang positif dan menyenangkan, paling tidak tujuannya untuk bahagia dunia dan akhirat.

Apa tidak sayang sudah 7 tahun kerja, terus keluar?

Sebuah pertanyaan yang dapat menggoyahkan sebuah prinsip bukan? dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang membuat sebuah keputusan dapat berubah. Sebenarnya satu, kalian lihat rasa sayang nya yang berbeda. Rasa sayang yang kalian pertanyakan dengan apa yang saya rasakan berbeda. 

Saya hanya melihat sebagai sebuah pelajaran dalam hidup. Di dalamnya banyak beragam jenis manusia dengan perbedaan cara pandang dan sikap, dan melihat sisi kehidupan dari seberapa banyak materi yang didapatkan. Tidak perlu berbaik kata dan sikap kepada rekan, paling tidak mereka semua melihat tinggi ke arahnya.

Belum lagi ada beberapa orang yang ibarat kata desperado karena telah terjebak cukup lama dan tidak mungkin lagi akan keluar, dan membuat lingkungan di sekitarnya harus sama dengan apa yang mereka inginkan. Maaf, saya bukan membagikan celoteh buruk dari citra pekerjaan sebelumnya. Tetapi paling tidak saya ingin menggambarkan sebuah keadaan lingkungan suatu kehidupan :) Apa inilah keputusan benar untuk meninggalkan?

Kamu mah kan enak, punya ini punya itu dan lain-lainnya...

Nah salah satu celotehan yang tanpa sadar, sering terucap nih. Tetapi saya memaklumi banget. Hidup tidak berlebih yang penting cukup. Prinsip saya, rezeki anak, rezeki suami, rezeki istri, semua rezeki sudah Allah yang atur, dan percayakan itu. Sekarang tinggal bagaimana kita beradaptasi bukan? dengan segala hal yang kita punya sekarang, seberapa pintar kita mengelola semua. Intinya sebenarnya itu. Tapi tetap saja, saya yang notabennya, sudah lama bekerja, ingin tetap membantu suami, dan ingin juga tetap mempunyai kegiatan. Bosan pasti ada, dan kangen pekerjaan lama, juga tiba-tiba bisa muncul, tapi sekali lagi hal tersebut adalah wajar. Sekarang mungkin saya tidak dalam keadaan benar-benar full ibu rumah tangga seperti ibu-ibu yang tak kalah hebat lainnya. Fokus saya kali ini adalah mencari pekerjaan, yang paling tidak waktunya tidak serta merta habis. Saya merasa selama mempunyai anak dan bekerja sekitar 8 jam, waktu saya dengan anak saya sangat kurang. Jadi saya mengambil sebuah keputusan untuk tidak ingin menyesal di kemudian hari dikarenakan anak sudah dewasa. Rehat dari segala rutinitas itu perlu banget lho bunda-bunda.

Apa sebenarnya yang membuat kamu bisa bertahan selama itu?

Sebuah Ilustrasi (Captured by Adji Utomo)


Jawabannya adalah para sahabat dan keluarga.


Ini benar sekali, selain banyaknya polemik atau hal-hal yang kadang dapat memecahkan kepala ini, ada banyak sahabat-sahabat yang membantu saya untuk tetap bertahan pada tempatnya. Para sahabat ini membuat keadaan kantor menjadi sangat nyaman. 

Setelah waktu berlalu, para sahabatpun mulai pergi satu persatu untuk mengejar kebahagian mereka pula, dan pada titik ini, sayapun mulai berfikir untuk mengejar kebahagian saya sendiri. TERIMA KASIH BANYAK SAHABAT-SAHABATKU *kiss satu per satu.

Apa rasanya setelah berada di rumah?

AHAHAHA. Pertama-tama adalah merealisasikan kebahagiaan yang tertunda. Olahraga di pagi hari, nonton film korea tanpa batas, makan apapun dan di jam berapapun, melihat hari demi hari perkembangan buah hati, mendengar celotehnya saat pulang sekolah dan ragam cerita di sekolahnya, membuat bekal seadanya, masakin suami (walau kadang hanya ngangetin makanan dari catering hiyahahaha) MENYENANGKAN! 

Nah, kalau untuk sisi sedihnya, ada baiknya gak usah dishare, biar para bu ibu sekalian semangat juga untuk quality time bersama buah hati tercinta dan keluarga. Ini tapi lumayan ngaruh banget lho! Saya sendiri, tidak terlalu banyak naik darah dengan suami, suamipun begitu. Semoga ini dapat bertahan dan mengarah ke hal baik-baik. Selalu percaya Allah mendampingi kita :)

So, bagaimana dengan mommy mommy di luar sana? Apa masih galau juga untuk resign setelah membaca tulisan saya? Apa ada juga yang sepengalaman dengan saya? boleh banget looo sharing :) Karena semakin banyak hal yang dapat dibagi, semakin kitapun dapat hidup dengan lapang dada dan mensyukuri segala hal yang telah kita lalui.

Semangat terus ya buat para mommy diluar sana, dengan keputusan apapun yang kalian buat. INGAT KALIAN ITU HEBAT!

nyusuin sambil nyetir bisa
masak sambil nyuapin bisa
pergi berduaan kemanapun dengan bocah bisa
nyuci baju sambil mandiin bocah bisa
lagi tidur, bocah bangun aja tau, semacam insting
sudah mata sangat ngantuk, masih bisa mompa asi, BISA!
lagi ganti sprei kasur, bocah loncat-loncat di kasur, BISA!
dan masih banyak lagi bundaaaa...



You Might Also Like

4 comments